Social Icons

Selasa, 11 Desember 2012

CONTOH STADI KASUS PPL STAIN TULUNGAGUNG



Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktek Pengalaman Lapangan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)










Oleh :
MIftakhul Hda
NIM. 3217093058




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG
2012-2013


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Studi Kasus
Ini telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 29 September 2012






Guru Pamong



Siti Sa’adah
NIP.     Mahasiswa PPL



MIftakhul Huda
NIM. 3217093058








Mengetahui

Kepala Sekolah MIN Pucung



Drs. Mugi M.pd
NIP : 196802151998031001
   
Dosen Pembimbing



Drs. H. Jani M.pd
NIP.196602101985031001


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat,taufik,dan hidayah-NYA saya dapat menyelesaikan perangkat pembelajaran di MIN Pucung Ngnatru ini dengan baik. Laporan ini merupakan rangkaian kegiatan PPL  saya di MIN Pucung Ngnatru.
Berhasilnya kegiatan laporan Studi Kasus dan penyusunan laporan akhir ini tentunya tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat.
1.      Bapak Kepala Sekolah MIN Pucung Ngnatru , Bapak Drs. Mugi M.Pdi yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung guna kelancaran dan keberhasilan kegiatan PPL.
2.      Bapak Drs H. Jani M.pd selaku dosen pembimbing lapangan yang sangat banyak memberikan arahan, bimbingan, petunjuk, dan motivasi kepada saya saat melaksanakan PPL.
3.      Ibu Siti Sa’adah yang telah banyak membimbing  saya dalam pengelolaan  kelas, penguasaan materi, cara melaksanakan KBM yang efektif serta banyak memberikan motivasi kepada saya untuk  menjalani hidup yang lebih baik.
4.      Ibu Waka Kurikulum dan Sarana MIN Pucung Ngnatru, yang telah memberikan bantuan bimbingan kurikulum mata pelejaran matematika sebagai bahan pengajaran.
5.      Teman-teman PPL yang membantu suksesnya kegiatan.
6.      Semua siswa MIN Pucung Ngnatru khususnya siswa kelas V yang selalu memberi inspirasi kepada saya.
7.      Dan semua pihak yang telah turut andil membantu pelaksanaan kegiatan secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang telah turut membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan ini mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan guna perbaikan pada masa mendatang. Kami mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya atau pihak lain yang membacanya.

Tulungagung, 28 September 2012
Penyusun


            Miftakhul  Huda
     NIM. 3217093058


DAFTAR ISI

A. HALAMAN JUDUL.......................................................................................      i
B. LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................     ii
C. KATA PENGANTAR.....................................................................................    iii
D. DAFTAR ISI....................................................................................................    iv
BAB I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................     1
B.     Pengertian Layanan Bimbingan.........................................................     2
C.     Tujuan Layanan Bimbingan...............................................................     2
D.    Pentingnya Layanan Bimbingan........................................................     2
E.     Metode Pengumpulan Data...............................................................     4
F.      Konfidensial......................................................................................     4
G.    Alasan Pemilihan Kasus.....................................................................     4
BAB II  PROSEDUR DAN TEKNIK PENYELIDIKAN
A.    Identifikasi.........................................................................................     5
B.     Analisa Data......................................................................................     5
C.     Sintesis...............................................................................................     7
D.    Diagnosis...........................................................................................     7
E.     Progonis.............................................................................................     8
F.      Treatment (Pemberian Bantuan)........................................................     9
G.    Follow Up..........................................................................................   10
BAB III.............................................................................................. PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................   11
B.     Saran – saran......................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan mahasiswa kependidikan dalam hal ini Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung yang meliputi latihan mengajar maupun tugas yang lain di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan dalam memenuhi profesi kependidikan atau keguruan.
Untuk menjadi seorang guru yang profesional tentunya banyak hal yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pengembangan diri siswa yang meliputi beberapa aspek. yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik secara optimal. Untuk mencapai hal itu perlu adanya suatu bimbingan kepada siswa. Adapun pihak yang sangat berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan bimbingan adalah Kepala Sekolah, Guru, Wali Kelas dan Guru BK.
Guru adalah sosok yang besar sekali peranannya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas seorang guru menuntut pola tingkah laku tertentu dan tingkah laku itu bersifat khas untuk jabatan seorang guru. Peranan guru adalah pola tingkah. laku yang mempunyai ciri-ciri yang terdapat pada pelaksanaan jabatan guru. Guru yang baik adalah guru yang dapat menunjukkan suatu pola tingkah laku tertentu yang sesuai dengan peranannya dan dapat diterima oleh lingkungannya. Peranan guru bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga sebagai fasilitator yang berarti membimbing, mengarahkan dan membantu mengembangkan pribadi anak didiknya menuju kearah kedewasaan dan prestasi belajar yang maksimal. Guru mengenal siswa didiknya baik secara individu maupun kelompok, baik di dalam maupun di luar sekolah. Guru harus memahami dan mengetahui lebih dalam tentang keadaan, tingkah laku, latar belakang dan kesulitan atau permasalahan yang sedang dihadapi siswanya. Untuk permasalahan yang terakhir ini, guru harus mampu untuk memberikan jalan keluar agar usaha siswa untuk menyelesaikan studinya tidak terganggu.
Permasalahan yang dihadapi siswa merupakan masalah yang sangat penting yang harus diketahui oleh guru yang sangat berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan siswa dalam studinya. Siswa merupakan sosok pribadi unik yang mempunyai masalah-masalah kompleks. Permasalahan yang timbul dalam diri siswa ini harus diketahui benar oleh guru. Hal ini dimaksudkan supaya guru mampu untuk memberikan bantuan pemecahan masalah anak didiknya agar dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
Seorang guru dalam memberikan bantuan kepada anak didiknya harus memperhatikan aspek-aspek yang ada pada pribadi anak tersebut, antara lain kematangan, bakat, kemampuan, lingkungan, dan sebagainya agar siswa yang diberi bantuan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang dialaminya secara tepat.

B.  Pengertian Layanan Bimbingan
“Menurut Prof. Drs. Piet A. Sahertian dan Frans Matahuru, Dipi. Ed. AD. Dalam bukunya yang berjudul : Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, studi kasus mempunyai pengertian sebagai berikut “Suatu cara untuk mempelajari seorang anak yang mempunyai kelainan secara mendalam”.
Dalam buku petunjuk pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Tulungagung 2011 dijelaskan bahwa: “Layanan bimbingan siswa adalah upaya mengenal, memahami dan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan kegiatan mengidentifikasi, mendiagnosis, memprognosis dan memberikan pertimbangan pemecahan masalah.”
Walgito dalam buku bimbingan dan penyuluhan di sekolah mengemukakan bahwa: “Bimbingan” adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari mengatasi kesulitan- kesulitan dalam kehidupannya agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.(1985: 10)”
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan merupakan usaha menetapkan siswa yang bermasalah dan kemudian memberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat integratif dan komprehensif.
C.  Tujuan Layanan Bimbingan
Pemberian layanan bimbingan siswa ini mempunyai tujuan:
1.       Bagi calon pendidik, terlatih untuk memecahkan masalah dan menetapkan alternatif pemecahan yang baik.
2.       Mengenal keadaan pribadi siswa secara individual yang menpunyai masalah tertentu.
3.       Membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4.       Mengidentifikasi jenis dan sifat kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.
5.       Memahami dan menetapkan berbagai alternatif pemecahan masalah berdasarkan data dan informasi yang objektif dan lengkap.
6.       Membantu siswa dalam usahanya mencapai prestasi belajar yang optimal.
7.       Membantu siswa agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sesuai dengan minat, bakat, kemampuan yang dimilikinya.
D.  Pentingnya Layanan Bimbingan
Secara umum layanan bimbingan siswa ini dapat memberikan manfaat kepada:
1.    Mahasiswa PPL (Calon Guru)
Hasil dan pembuatan laporan layanan bimbingan siswa ini dapat digunakan sebagai:
a.       Masukan agar nantinya dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa secara menyeluruh baik situasi maupun kondisi siswa.
b.      Penunjang dalam meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru yang profesional di masa yang akan datang..
2.    Siswa Klien
Hasil layanan bimbingan ini dapat digunakan siswa untuk:
a.       Mengenal dan memahami dirinya dengan baik.
b.      Mendapatkan bantuan dalam mengidentifikasi masalah dan upaya pemecahannya.
c.       Memperoleh informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar.
3.    Wali Kelas
Guru wali kelas merupakan orang tua siswa disekolah khususnya dikelas sehingga bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengarahan siswanya. Dengan adanya layanan bimbingan siswa ini dapat digunakan wali kelas untuk:
a.       Mendapatkan informasi tentang perkembangan anak didiknya sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam membantu anak didik dalam menyelesaikan masalahnya.
b.      Dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan cara-cara yang baik guna meningkatkan prestasi anak didik.
4.    Guru BK
Sebagai bahan pertimbangan dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar atau bermasalah.
5.    Guru Bidang Studi
Layanan bimbingan siswa penting bagi setiap guru karena guru sering menghadapi siswa dengan karakter dan masalah yang berbeda. Pelaksanaan bimbingan siswa yang baik dan tepat akan membantu menangani siswa yang sedang bermasalah dengan lebih cepat, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar di kelas serta dapat dijadikan sebagai cara dalam meningkatkan prestasi anak didik dalam bidang studi yang bersangkutan, hal tersebut diakibatkan karena kemampuan dan kesenangan anak didik terhadap suatu bidang studi atau mata pelajaran berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa lainnya sehingga perlunya informasi tersebut yang nantinya dijadikan bahan evaluasi guna peningkatan prestasi akademik mahasiswa yang bersangkutan.
6.    Kepala Sekolah
Hasil layanan bimbingan siswa ini dapat dipakai sebagai:
a.       Sebagai salah satu sumber informasi tentang siswanya sehingga dapat digunakan landasan dalam menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b.      Sebagai bahan pertimbangan dalam memonitoring keadaan siswa dan kemampuan guru, terutama yang berkaitan dengan layanan program bimbingan siswa
c.       Bahan masukan dalam menentukan kebijaksanaan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan.
7.    Orang tua siswa
Manfaat layanan bimbingan ini bagi orang tua siswa antara lain:
a.       Meringankan beban orang tua dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang dialami anaknya.
b.      Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah, sehingga secara bersama-sama dapat menentukan solusi permasalahan yang dialami oleh anak.
E.  Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data atau informasi tentang siswa klien, penulis rnenggunakan beberapa metode guna menjamin kevaliditasan data. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
1.    Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan kepada siswa yang bersangkutan dalam kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan juga tingkah laku diluar kelas.
2.    Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi ini dilakukan dengan individu yang bersangkutan (siswa klien) dan dilakukan dengan guru pengajar, guru bimbingan konseling dan beberapa teman siswa, dengan tujuan mengetahui permasalahan-permasalaan yang dihadapi oleh siswa tersebut.
3.    Angket
Merupakan teknik pengumpulan data yaitu siswa mengisi beberapa pertanyaan yang disediakan, dalam hal ini berupa data pribadi siswa, orang tua dan juga cheklist.
F.  Konfidensial
Untuk mendapatkan kepercayaan dari siswa maka pembimbing harus bertanggung jawab terhadap kerahasiaan pribadi siswa dan harus berpegang teguh pada kode etik bimbingan dan penyuluhan. Sesuai dengan kode etik bimbingan dan penyuluhan, bahwa seorang konselor atau pembimbing harus dapat memegang atau menyimpan rahasia dengan sebaik-baiknya (Walgito, 985:34).
G.  Alasan Pemilihan Kasus
Gejala-gejala yang tampak pada klien menunjukkan bahwa siswa menghadapi suatu masalah yang perlu ditelaah lebih dalam lagi untuk dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah tersebut. Ada beberapa alasan dalam pemilihan kasus ini:
1.    Siswa menunjukkan sikap pasif dalam kegiatan belajar mengajar, diskusi, mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru.Yang ditunjukkan siswa sering membuat gaduh (bergurau) dan sering mengganggu temannya saat pelajaran berlangsung.
2.    Siswa selalu menunjukkan sikap yang mengundang perhatian teman- teman sekelasnya.
3.    Tidak ada semangat untuk mengikuti pelajaran seperti sering keluar masuk kelas saat pelajaran berlangsung.







BAB II
PROSEDUR DAN TEKNIK PENYELIDIKAN

Di dalam pelaksanaan layanan pemberian bimbingan terhadap siswa, diperoleh melalui tahap-tahap yang memungkinkan dapat membantu berlangsungnya proses penyelesaian masalah. Antara lain:
A.  Identifikasi kasus
Indentifikasi kasus adalah suatu usaha untuk mencari, menetapkan dan mendapatkan siswa mana yang tergolong mengalami kesulitan belajar. Langkah ini berusaha mencari siapa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Untuk itu diperlukan kriteria atau norma tertentu sehingga siswa yang kita tetapkan mengalami kesuiltan belajar dan benar-benar siswa yang tidak mencapai kriteria yang telah ditetapkan.
Dalam bimbingan siswa ini penulis memilih salah satu siswa kelas V sebagai klien karena penulis mengamati siswa tersebut  dalam ulangan harian mendapatkan nilai jelek dan juga pada proses belajar mengajar sikapnya pasif terhadap materi pelajaran, kadang banyak bicara  di dalam kelas, terlihat kurang konsentrasi. Selain pengamatan dari penulis hasil informasi dari teman-teman sekelas dan wawancara dengan klien juga memberikan informasi yang sama dengan pengamatan penulis. Dan berbagai informasi tersebut penulis mendapat kesimpulan bahwa siswa tersebut kesulitan dalam menerima pelajaran, motivasi belajarnya rendah,  tidak semangat belajar.
B.  Analisa Data
Program layanan bimbingan siswa ini dilakukan untuk membantu siswa kasus dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk mencapai tujuan tersebut praktikan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam sebagai tambahan dan pelengkap. Adapun langkah-langkah yang ditempuh praktikan dalam kegiatan layanan bimbingan ini sebagai berikut:
1.    Hasil Pengumpulan Data Melalui Angket
Berikut hasil pengisian angket yang berhubungan dengan pribadi klien, sehingga perlu dijaga kerahasiaannya.
a.    Identitas tentang siswa                   :
§  Nama siswa                                : Moh. Adul Aziz
§  Umur                                          : 10 tahun
§  Kelas                                          : V (lima)
§  Alamat                                       : desa pucung
§  Jenis kelamin                              : Laki- laki
b.    Hasil pengumpulan data                 :
§  Jarak rumah ke sekolah              : 1 km
§  Kendaraan untuk sekolah          : naik sepeda
§  Komposisi keluarga                   :
§  Jumlah anggota keluarga           : 4 orang
§  Anak nomor                               : 1
§  Status dalam keluarga                : anak kandung
c.    Kegiatan murid di rumah               :
§  Sehabis sekolah                          : makan sambil nonton tv
§  Sehabis tidur siang                     : berangkat ngaji
§  Pada malam hari                        : belajar
§  Sebelum berangkat sekolah       : mandi
§  Kegiatan waktu libur                 : noton tv dan bermain
d.   Hobby                                             : memancing, sepak bola, bermain layang- layang
e.    Cita- cita                                         : menjadi tentara
f.     Pendidikan akhir orang tua
§  Ayah                                          : SMA
§  Ibu                                             : SMA
g.    Pekerjaan orang tua
§  Ayah                                          : petani
§  Ibu                                             : petani
h.    Kebangsaan
§  Ayah                                          : WNI
§  Ibu                                             : WNI
i.      Agama orang tua
§  Ayah                                          : islam
§  Ibu                                             : islam
j.      Kesehatan jasmani anak
§  Keadaan mata                            : sehat
§  Keadaan pendengaran               : sehat
§  Keadaan perawakan                  : sehat
§  Potensi jasmani                          : kuat
§  Cacat jasmani                             : -
k.    Riwayat pendidikan siswa
§  Umur masuk sekolah                 : 4 tahun
§  Lamanya sekolah                       : 7 tahun
§  Pernah tinggal kelas                   : -
2.    Hasil Observasi
Observasi ini dilakukan saat pelajaran di kelas sedang berlangsung dan diperoleh data sebagai berikut:
a.       Siswa kurang serius dalam belajar
b.      Kadang celometan dan sering keluar masuk saat pelajaran berlangsung
c.       Siswa terlihat kurang semangat dalam menerima pelajaran
d.      Jarang mencatat pelajaran
e.       Siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
3.    Hasil Wawancara
Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan. yang berhubungan dengan pribadi siswa sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam pemecahan masalah siswa.
Pelaksanaan wawancara ini diciptakan dalam suasana yang akrab agar klien tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan permasalahannya. Dari hasil wawancara diperoleh data yang pada dasarnya sama dengan data-data yang ada dalam pengisian angket. Antara lain yaitu:
1.          Kurang konsentrasi dalam belajar sehingga sering merasa bosan terhadap mata pelajaran tertentu.
2.          Siswa kurang semangat dalam menerima pelajaran.
3.          Kurang bisa membagi waktu, sehingga sering merasa khawatir menghadapi ulangan, dan sering mencontoh hasil pekerjaan teman.
4.          Tidak serius dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
C.  Sintesis
Dari pengumpulan data baik berupa angket, observasi maupun wawancara yang diperoleh dengan berbagai metode di atas, secara umum dapat disimpulkan kondisi klien sebagai berikut:
a.    Kelebihan
§  Klien mempunyai minat yang besar terhadap olah raga.
§  Klien berasal dari keluarga yang cukup dalam segi ekonomi.
b.    Kekurangan
§  Sering merasa malas belajar.
§  Sering merasa bingung menghadapi ulangan.
§  Kurang teliti menghadapi ulangan dan mencontoh teman.
§  Cepat merasa bosan dalam belajar.
§  Sulit belajar secara teratur.
§  Tidak serius dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
D.  Diagnosis
Diagnosis adalah dugaan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh klien. Diagnosis ini merupakan tahap penemuan konsistensi dan pola-pola yang menuju pada pembuatan ringkasan masalah-masalah dan penyebab-penyebabnya secara tepat, serta ciri-ciri yang paling penting. Tujuan diagnosis adalah:
§  Mengetahui lokasi kesulitan yang dialami klien
§  Mengetahui jenis kesulitan klien
§  Mengetahui latar belakang yang dihadapi klien
Dari hasil identifikasi yang dilakukan, dapat ditarik diagnosa terhadap diri siswa sebagai berikut:
1.    Lokasi kesulitan
a.       Masalah belajar
b.      Masalah konsentrasi belajar
c.       Masalah membagi waktu luang
2.    Jenis kesulitan
Selaras dengan lokasi kesulitan diatas maka jenis kesulitan yang dihadapi klien yaitu:
a.       Mengalami banyak permasalahan dalam pelajaran yaitu:
§  Sering merasa bingung menghadapi ulangan.
§  Kurang teliti menghadapi ulangan dan mencontoh teman.
§  Cepat merasa bosan dalam belajar.
§  Sulit belajar secara teratur.
b.      Orang tua kurang memantau aktivitas anak, sehingga waktu luang anak banyak digunakan untuk bermain.
3.    Latar belakang masalah
Berdasarkan jenis masalah yang dihadapi, ada beberapa faktor yang melatar belakangi masalah tersebut, antara lain:
a.       Masalah belajar
§ Kurang siap dalam menghadapi ulangan.
§ Kurang siap dalam menghadapi ulangan serta sering kehilangan konsentrasi dalam mengerjakan soal.
§ Penjelasan guru kurang jelas
c.    Masalah keluarga
§ Anak pertama
§ Dianggap sudah dewasa sehingga semua pekerjaan rumah diserahkan kepadanya.
d.    Masalah sekolah
§ Lebih suka praktik dari pada anya duduk diam dan mengerjakan, terlihat ketika siswa diminta untuk mengerjakan ke depan kelas.
E.  Prognosis
Prognosis adalah langkah yang ditempuh setelah diagnosis. Prognosis merupakan suatu usaha memprediksi atau meramal kemungkinan yang akan terjadi pada siswa apabila masalah yang dihadapi tidak segera mendapat bantuan. Tujuan prognosa adalah untuk memperoleh jenis dan tehnik bantuan yang dapat diberikan kepada klien dengan melihat lokasi, latar belakang dan jenis masalah yang dihadapi klien.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi klien, maka hal yang akan terjadi pada klien adalah:
1.          Prestasi belajar akan cenderung merosot karena klien kurang bisa membagi waktu
2.          Tidak ada yang memberi motivasi
Untuk itu maka klien diatas perlu untuk diberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan. Apabila klien segera mendapatkan bantuan setidaknya dapat:
1.          Motivasi untuk  belajar, hal tersebut disebabkan karena hasil belajar selama ini kurang memuaskan
2.          Selalu di beri pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan agar tidak mudah sakit.
3.          Harus bisa memotivasi diri bahwa pendidikan itu penting terutama untuk masa depan
F.  Treatment (Pemberian Bantuan)
Usaha-usaha yang direncanakan dan dilakukan untuk pemberian bantuan kepada klien adalah sebagai berikut:
1.    Masalah belajar
§  Menyiapkan diri sebaik mungkin bila menghadapi ulangan.
§  Berusaha mematuhi jadwal kegiatan yang telah dibuat, mengurangi ketergantungan terhadap orang lain serta membiasakan diri untuk selalu belajar setiap hari dan mengulang pelajaran yang lalu.
§  Berusaha untuk menjadi lebih unggul dari teman tentunya dengan mengoreksi secara objektif mungkin kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
§  Merubah metode belajar dengan sebaik mungkin, yaitu yang dimulai dengan pembuatan rencana belajar yang baik misal dengan adanya jadwal yang harus dipatuhi, pengaplikasian pelajaran dengan kehidupan nyata atau juga dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Serta yang tak kalah pentingnya mengurangi aktifitas-aktifitas yang kurang penting seperti bermain HP, nonton televisi, baca novel dan lain- lain.
2.    Masalah bakat dan minat
§  Memberikan pengarahan pada klien bahwa masa depan adalah sesuatu yang sangat penting. Karena itu sejak dini semua orang akan punya cita- cita atau harapan untuk bisa menempuh kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dalam memilih cita-cita juga tidak harus dipaksakan akan lebih baik jika sesuai dengan keinginan dan kemampuan diri sendiri.
§  Memberikan informasi tentang peluang-peluang kerja dibidang bakat dan kemampuan yang dimiliki.
3.    Masalah keluarga
§  Menyarankan agar sesering mungkin berkomunikasi dengan orang tua sehingga orang tua tahu apa yang dia inginkan.
§  Orang tua sebaiknya melakukan komunikasi yang intensif agar anak tidak merasa kurang perhatian dan terbebani(terkekang).

G.  Follow Up (Tindak Lanjut)
Untuk mencapai keberhasilan bantuan yang diberikan memerlukan waktu cukup lama. untuk itu perlu diadakan kerjasama dengan pihak lain, yaitu BP, guru wali kelas dan juga guru pengajar. Melalui kegiatan tindak lanjut dan pemberian bantuan diharapkan klien dengan cepat dapat mengatasi masalahnya dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Adapun kegiatan follow-up yang dapat dilakukan dalam praktek layanan bimbingan siswa ini adalah:
§  Mengadakan wawancara dengan klien tentang kegiatan yang telah dilakukan setelah mendapat bimbingan dan kemungkinan masalah belajar yang sulit diatasi.
§  Mengadakan monitoring secara berkelanjutan terhadap perkembangan dan keberhasilan pemecahan masalah serta menumbuhkan kepercayaan diri pada klien yang akhirnya lebih mengarahkan klien ke masa depan yang lebih mantap.
Adapun hal hasil pemantauan dan wawancara sementara terhadap hasil bantuan yang dilakukan antara lain:
§   Banyak Tidur dan istirahat
§   Siswa sering tanya tentang masalah pelajaran
§   Berusaha mematuhi terhadap kegiatan yang telah diatur dalam setiap harinya.
§   Komunikasi orang tua dan siswa bertambah

BAB 1II
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari keseluruhan proses layanan bimbingan yang penulis uraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Layanan bimbingan siswa mengandung pengertian sebagai proses pemberian bantuan kepada siswa, agar siswa yang bersangkutan mampu mengenali dirinya sendiri dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Tujuan layanan bimbingan secara khusus untuk mengetahui latar belakang pribadi siswa dan memahami permasalahan yang dihadapi siswa dengan jalan mengidentifikasi jenis, sifat, faktor penyebab dan permasalahan yang dihadapi serta memberi bantuan agar siswa dapat memahami dan mencari alternatif pemecahannya sendiri.
Proses layanan bimbingan ini melibatkan berbagai pihak yang saling terkait yaitu guru, wali kelas, petugas BK, dan teman-teman klien.
Data yang benar dan akurat merupakan sumbangan yang bermanfaat bagi pemberian layanan bimbingan siswa.
Pokok permasalahan yang dihadapi klien antara lain
1.          Kurang konsentrasi dalam belajar sehingga sering merasa bosan terhadap mata pelajaran tertentu.
2.          Kurang perhatian dari orang tua karena merupakan anak ke2
3.          Kurang bisa membagi waktu, sehingga sering merasa khawatir menghadapi ulangan dan sering mencontoh hasil pekerjaan teman.
B.  Saran
Saran-saran yang dibenikan dalam upaya perbaikan dan pemecahan masalah yang dihadapi klien adalah sebagai berikut:
1.          Dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya mempunyai kesadaran bahwa pelajaran yang dihadapi sekarang berdampak positif di masa yang akan datang.
2.          Hendaknya para guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga difikirkan bagaimana siswa dapat menerima, termotivasi dengan pelajaran yang sedang diikutinya, mengaplikasikan mata pelajaran dengan kehidupan nyata.
3.          Kehidupan itu adalah anugerah Tuhan YME maka jangan pernah pesimis dalam hidup, lakukan hal-hal yang positif yang lebih bermakna misalnya dalam menyalurkan hobi.
4.          Senaniasa bersyukur atas rahmat yang telah diberikan ALLAH .
5.          Selalu berkomunikasi dengan orang tua minimal dua kali dalam satu minggu
DAFTAR RUJUKAN

Ndang, W P. 1993. Dasar penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Malang: IKIP MALANG.
Parto Sasmito. HK. 1979. Diagnosa dan Pemecahan. Yogyakarta: Erlangga
STAIN TULUNGAGUNG, 2011. Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL) STAIN Tulungagung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar